berdiri di tepi birai katil umpama di atas gunung, perlahan tapi nyaring aku melaung, sebenarnya lebih pada melolong..
apa sedang aku buat? menjerit menyeru si pari pari mimpi yang sudah lama diam menyepi..tidak tahukah dia lena ku kosong semata-mata?
perlahan dia datang dengan sayap hampir lunyai di kerjakan sang pemimpi sial..hanya mimpi tentang nafsu dunia, kasihan aku melihat
aku papah dia, perlahan aku sandarkan pada dinding, ku usap ubunnya perlahan..dia tersenyum tawar menahan sakit yang tidak nampak pada zahir
dan lantas ku katakan, "tidak mengapa jika lena nanti kosong tanpa mimpi, biarlah aku rasa sepi dari berimaginasi tapi menyeksa hati"
No comments:
Post a Comment