Saat mentari bersinar,
aku silau dalam terangnya..
di puing-puing kota batu,
aku sembunyi dalam lindungan bebayang..
Lalu mata ku tertancap pada satu susuk separuh abad..
langkahnya perlahan dalam menerjah arus kehidupan,
kilauan terik mentari dibiarkan..
ahh, aku keluar dari bebayang..kembali menghadap mentari,
teruskanlah sianaran itu..aku masih mampu menongkah silaumu..
No comments:
Post a Comment